Wednesday, April 15, 2015

Kucing jantan rentan FUS feline urologic syndrome




Tom, Kucing jantan tampan yang pertama kali saya miliki. Kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang suatu kejadian yang pernah menimpa tom. Kejadiannya sudah satu setengah tahun yang lalu awalnya saya sama sekali belum mengenal penyakit kucing yang satu ini. Tepatnya satu minggu setelah terkena penyakit tersebut saya membawa tom ke dokter hewan. Apa itu fus? Silahkan cek penjeasannya di http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_saluran_kencing_bagian_bawah_pada_kucing
Tom adalah kucing yang penurut manja dan suka makan, apapun makanan kucing yang saya berikan selalu habis dilahapnya. Tiga bulan sebelum terkena fus saya kehabisan biaya untuk membeli makan kucing yang mahal, maklum kucing saya delapan ekor dan rata-rata sudah dewasa ditambah lagi pola makan yang tidak teratur mengakibatkan pengeluaran pakan membengkak. Sehingga saya memutuskan untuk membeli makanan murah dalam jumlah besar. Selama tiga bulan saya memberi makan semua kucing dengan makanan murah tersebut. Hingga suatu malam tom lemas, hari pertama ketika sakit saya melihat ada perubahan sifat, tom lebih sering diam dan tidak napsu makan. Hari berikutnya keadaan mulai memburuk, tom lemas dan tidak mau bergerak. Dalam waktu seminggu saja berat badannya turun hampir dua kilogram, tentunya dibarengi dengan napsu makan menurun drastis. Saya sudah mulai curiga dengan keadaan tersebut ditambah dengan minum yang terlalu banyak. Setiap saat selalu minum namun tidak mau makan, bahkan makanan basah yang paling mahal dan enak pun tidak disentuhnya. Tom selalu mengeruk pasir di litter box  dan bertingkah seolah ingin buang air kecil. Namun setelah saya cermati hanya setetes air kencing yang keluar, itu berlangsung dalam sehari bisa puluhan kali. Karena tidak tega saya memutuskan untuk membawa tom ke dokter hewan, benar saja tom terkena penyakit fus setelah ciri-ciri yang ditunjukan dokter sama dengan apa yang dialami kucing tom. Untung dokter segera bertindak dengan memasukan jarum suntik kalau tidak salah kateter (saya tidak tahu istilah medisnya), dimasukan kedalam kelamin tom sepertinya menyedot sesuatu keluar, yak benar urin tom dikeluarkan lewat jarum, dokter berkata, “sukurlah mas ini belum fatal urinnya kental namun belum berdarah”, saya mulai bernafas lega. Kemudian dokter dengan menggunakan mikroskop mulai meneliti urin tom, saya sempat diperlihatkan di layar perbesaran mikroskop di dalam urin tom terdapat seperti serpihan Kristal. Dokter menyarankan agar makanan tom diganti dengan pakan terapi khusus pakan yang mengandung urinary, dan memberikan obat untuk tom. Saya mengikuti kata dokter hingga dua minggu berikutnya saya control ke dokter lagi dan tom dinyatakan sembuh, namun belum seratus persen. Penyakit ini akan datang lagi atau semacam kambuh, jika kondisi kucing drop dan pola pemberian makan yang salah. Alhamdulillah sampe sekarang tom sehat setelah selama enam bulan saya menggunakan pakan yang disarankan oleh dokter. Ada hikmah yang saya ambil dari kejadian itu dan saya tidak akan mengulangi kesalahan saya.
                                                                   sesudah kena FUS

Saya sangat menyayangi tom. Dia seperti boneka kucing gendut yang pennuh bulu-bulu halus. Tom kucing yang penurut, saking menurutnya tom tidak pernah buang urin atau pup sembarangan, sedangkan saya sering lupa untuk memberikan tempat pup untuk tom, jadi mungkin tom hanya menahan pipis atau pup sampai saya memberikannya.
Mungkin sebab muasalya bisa karena dahulu Tom seekor pejantan yang sangat suka kawin. Dalam satu tahun tom bisa mengawini empat kucing betina saya dalam masa birahi, karena saya jarang memisahkan kucing jantan dan betina pada masa birahi, terus terang saya kecolongan saat itu.
Porsi makan Tom juga sangat banyak, dia gemar sekali makan. Setiap kali tom minta makan, dan saya selalu memberikan bahkan sehari bisa lima sampai enam kali makan sehingga badannya terlalu tambun dan rentan penyakit. Seperti manusia, kucing pun jika terlalu gemuk akan memiliki beberapa penyakit terselubung. Maka dari itu sebisa mungkin kita mengatur berat badan dan pola makan kucing kita.
Sampai disini dulu serita saya, syukurlah sekarang tom sudah sehat, minimal seminggu sekali saya konsultasikan ke dokter, sehingga tom (bahkan kucing saya lainnya juga) bisa hidup sehat dan lebih baik. Trimakasih temen temen semoga bermanfaat.

5 comments:

  1. Lucu nya si tom....
    Boleh tau makanannya apa ya mas

    ReplyDelete
  2. Lucu nya si tom....
    Boleh tau makanannya apa ya mas

    ReplyDelete
  3. Terimakasih banyak infonya, sepertinya kucing saya juga tefkena fus karena pipisnya merah, namun dalam hal makan dia masih normal.
    Saya jd tau apa yg akan ditindak oleh dokter.

    ReplyDelete

 

cara merawat kucing Template by Ipietoon Cute Blog Design